RSS

Laman

Pengalamanku

Ujian Piano
Tidak terasa, sudah lebih dari 5 bulan, aku dan kakak ku Les Piano diajarkan oleh guru pianoku. Ummi dan Abiku sangat senang, karena kami punya bakat yang luar biasa. Sepulang Les piano, aku langsung memainkan Keybord dengan tenang. Saat aku pertama kali aku belajar piano, rasanya susah sekali. Karena sudah terbiasa, jadinya, bisa main Keybord atau piano dengan lancar. Terkadang aku mengeluh, karena permainan Keybordnya ada yang susah. Kakak ku sangat pintar memainkan Keybord dan Piano, aku meminta bantuan kepada dia, agar mau mengajariku. Hari demi hari, aku terus memainkan Keybord kesukaanku. Terkadang, adik Jannah memainkannya dengan asal pencet-pencet,  jika didengarkan sangat tidak enak. Aku pun marah kepadanya, dia menangis, Ummi menasehatiku, aku mendengarkanya. Setiap pulang sekolah aku selalu memainkan Keybord. Di rumahku tidak ada piano karena tidak beli. Memang sengaja tidak membeli karna piano harganya mahal. Saat Les Piano, Guru pianoku  menyuruh aku dan kakakku untuk ujian Les piano. Tapi masih lama, kira-kira 2 bulan lagi, aduh bagaimana ya? Mau tahu nama guru les pianoku? panggil saja Kak Dinda.
          "Kalian harus ikut Ujian Piano ya, acaranya masih lama kok!" kata Kak Dinda, guru Les pianoku.
          "Acaranya kapan?" tanya kakak Ritsa, kakakku.
          "Tanggal 23 bulan maret," jawab kak Dinda.
          "Huh, untung aja ulang tahunku sudah lewat," ucapku.
          "Kamu ulang tahunnya kapan?" tanya kak Dinda.
          "17 Maret," jawabku.
          "Ooh...," gumam kak Dinda
          "Kak Dinda, lagunya apa saja?" tanyaku.
          "Kalian pilih saja sendiri di buku ini! Yang Aza di lagu di Introduction 1, kalau Ritsa pilih lagu di introduction 2!" kata kak Dinda sambil memberi buku piano Introduction.
          "Oke," balasku. Kemudian kakak Ritsa menceritakan tentang Ujian piano kepada Ummi dan Abi. Ummi dan Abi mengizikankanya, aku senang sekali. Saat dalam perjalana npulang  aku ingin membeli KKPK (Kecil-kecil punya karya). Aku sangat suka buku KKPK karena cerita bagus-bagus. Selesai membeli buku KKPK, aku dan keluargaku makan bakso bersama. Yummy!
          "Abi, sekarang kita kemana lagi?" tanyaku.
          "Pulang," jawab Abi singkat.
          "Sudah capek, kasihan abi Za," Nasihat Ummi. Aku hanya mengangguk.
          "Boleh ke indomaret atau Alfamart?" Aku bertanya lagi.
          "Nanti saja di paiton!" ucap Ummi menegaskan.
          "Baiklah," jawabku. Saat sampai di rumah aku langsung berlatih keybord dengan tekun. Kakak Ritsa langsung memakan kue yang dia beli tadi di Alfamart.
          "Dik, gantian main Keybordnya!" pinta kak Ritsa.
          "Baru aja makai langsung di pinjam," celotehku.
          "Ummi, Aza nggak mau gantian main Keybord!" Seru Kak Ritsa.
          "Aza, gantian!" kata Ummi.
          "Huh....," keluhku. Dari pada nunggu aku pun langsung wudhu dan segera sholat Ashar. Aku sudah menunggu sepuluh menit, tapi kakak tetap tidak mau gantian. Aku pun berkata.
          "Gantian Lah!" teriakku.
          "Tidak usah marah,"
          Setelah permasalahan selesai, aku dan adik jannah memakan kue bersama. Pada hari ahad atau minggu tanggal 23 maret aku deg-degan banget saat mau tampil. Saat itu, aku dan kakakku akan tampil di hotel bintang 4. Bagus banget di hotelnya, ada Ballroomnya, tapi bukan buat main bola. Hehe..,
          "Ummi, aku nomor berapa nanti tampilya?" tanyaku.
          "Nomor 13," jawab Ummi.
          "Kalau kakak nomor berapa? tanyaku lagi.
          "Nomor  49," jawab Ummi singkat. Saat aku di panggil, aku sangat deg-degan. tapi saat sudah selesai aku lega, karena tidak ada salahnya. Horeee! Saat kak Ritsa bermain piano, ternyata banyak salahnya. Hehe...,

4 komentar:

ukepoet mengatakan...

Bagus!

Viranda Dika mengatakan...

Iya, bagus Za ceritanya! Ada Jannah ya disitu ya? Hehehe...,kamu pinter sekali kalau membuat cerita apa lagi tentang yg ini !! ~~~ ^^

Unknown mengatakan...

Terima kasih Indira dan Dika

Unknown mengatakan...

Bagus Za..

Posting Komentar