Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ wal mursalin, wa’ala alihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du
Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt,
dan Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan kita semua.
Teman-teman, hari ini saya akan menyampaikan kultum
yang berjudul Senantiasa Sabar dalam semua hal.
Sabar berasal dari kata “sabri” yang artinya
menahan. Menurut istilah, sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan
menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan
anggota badan dari perbuatan dosa. Kita harus sabar menghadapi semua cobaan
Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah:153يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan kepada orang-orang yang beriman bahwa Allah akan selalu beserta mereka yang menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Allah juga menjanjikan kedudukan yang tinggi (di surga) bagi hamba-hambanya yang bersabar.
Biasanya, kita tidak sabar. Contohnya ketika kita
berada di sekolah, yaitu tidak mengantri saat makan, saat mau ke kamar mandi,
mengantri wudhu, dan lain-lain, lebih bagus jika kita mengalah. Dan juga dirumah
ketika kita sakit, kita terus mengeluh, melainkan rasulullah. Saat Rasulullah
sakit, tidak ada keluhan yang keluar dari mulutnya, beliau tetap sabar mendapat
ujian tersebut. Jika Rasulullah sakit, dia tidak pernah meninggalkan sholat.
Berbeda dengan kita, biasanya saat sakit, kita meninggalkan sholat. Walaupun
Rasulullah terbaring lemah di tempat tidur, beliau tetap menjalankan sholat
dengan posisi tidur. Kalau kita, hanya tidur terus... Iya enggak?
Terkadang, kita sering diledek walaupun hanya
bercanda, terkadang kita emosi dan sakit hati. Jika kita sabar, kita akan
mendapat pahala. Kalau kita malah membalas, berarti kita juga dapat
dosa. Mau enggak? Rasulullah
sering difitnah, diludahi, dilempari, dan dimusuhi. Tetapi, Rasulullah tidak
pernah membalas melainkan membantu orang yang memfitnahinya itu. Jika kita
difitnah, dan diledek pasti kita membalas, mana mungkin kita malah membantu
orang yang memfitnah kita. Benar kan?
Jadi teman-teman kita harus meneladani sikap
Rasulullah. Kita harus menjadi lebih baik, daripada hari kemarin. Yang tadinya
suka tidak sabar, menjadi lebih sabar. Itu saja yang bisa saya sampaikan. jika
ada yang salah, mohon dimaafkan.
Wabillahi taufik walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
